Berikut Media Siber Online di Provinsi Jambi Indonesia

Gambar
Berikut Media Siber Online di Provinsi Jambi Indonesia JAMBI  - Saat ini ada banyak media siber atau media online yang 'mengudara' di Provinsi Jambi - Indonesia. Menurut berbagai sumber, jumlah media siber di Jambi lebih dari 500 domain. Itu artinya, pertumbuhan media online atau media siber ini sangat pesat di Provinsi Jambi. Namun, jika merujuk situs atau website resmi Dewan Pers, hanya ada tak sampai 30 media siber yang terverifikasi secara administrasi maupun faktual. Menurut seorang jurnalis di Jambi, Ali Monas, verifikasi Dewan Pers sangat penting untuk diperhatikan. Ada beberapa alasan kenapa verifikasi dewan pers terhadap media online sangat penting. "Media online ini rujukan bagi masyarakat setelah mengetahui satu informasi dari media sosial mengenai benar, valid, hoaks atau tidaknya informasi dari medsos tersebut. Kalau media siber ada banyak, masyarakat bukan merasa puas dengan informasi yang didapat, malah tambah bingung dan meragukan media siber yang ada,...

Video budak kecik keno banting, dasar dak katik utak

Ilustrasi (Istimewa}

ADOADOBAE.COM_Video budak kecik keno banting orang dewasa viral di media sosial (medsos) dan membuat heboh warganet di Indonesia. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menelusuri video tersebut dengan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menelusuri video tersebut.

"Viralisasi video ini membuat masyarakat khawatir bahkan banyak yang bertanya ke KPAI terkait kasus ini. Selanjutnya kami secara cepat berkoordinasi dengan Badan Siber dan alhamdulillah telah diketahui lokasi kejadiannya," kata Ketua KPAI Susanto kepada wartawan, Senin (12/4/2021).

Dalam video berdurasi 19 detik, terlihat jantan dewasa tersebut tampak membanting anak kecil yang diperkirokan masih balita itu ke sebuah sofa. gawe tersebut dilakukan lebih dari sekali hinggo anak kecil tersebut terjatuh ke tanah.

Terdengar anak kecil tersebut menangis kencang saat dibanting. Tindakan pria tersebut dikecam keras warganet di Indonesia.

Susanto mengungkap peristiwa tersebut bukan terjadi di Indonesia. Pria dalam video tersebut dalam kondisi mabuk.

"Pelaku benamo Liu yang sedang mabuk dengan teman perempuannyo. Lokasi TKP di Kota Baoji China. Kondisi si anak mengalami kerusakan otak yang mengakibatkan kematian. Waktu teridentifikasi terjadi sekitar bulan Agustus di tahun 2020," jelasnyo.

Susanto mengimbau warganet untuk tak lagi menyebarkan video kekerasan terhadap anak itu. "Kami mengimbau kepada masyarakat luas agar tidak memviralkan video tersebut," imbaunyo.

Sumber : detik.com

BERITA

Postingan populer dari blog ini

PTPN VI Jambi

Cewek

Football